This website is the archive for our old blog

Please visit our main page for the latest update

Lilypie 3rd Birthday Ticker

Saturday, August 14, 2004

How Religion Was Taught to Me

(posted to Smandel 96 Mailing List)

ngelantur dikit....

Gue rada sedih ngeliat gimana agama diajarkan di sekolah2 dan di rumah2 dengan sangat dogmatis, saklek, dan penuh dengan ancaman2.. terutama, sangat ditekankannya konsep 'surga' dan 'neraka' plus 'dosa' dan 'pahala'

Gue inget banget waktu kecil dulu ada komik2 agama dimana neraka digambarkan segitu menyeramkan sampai skrg gue masih inget, misalnya orang yang disetrika, dicambuk, atau dicekik sampai lidahnya keluar (bayangin gue dulu umur SD udah disodori dengan gambar2 begini). semua penuh ditakut2in. Dan gue inget banget, pas dulu belajar ngaji, diajarin kalo baca ayat ini, pahalanya berapa ribu kali, untuk berapa malam, berapa puluh malaikat turun ke bumi, etc.

Apa bener kita mau agama dijalankan karena penuh dengan ketakutan terhadap azab? Apa bener kita mau agama dijalankan karena pengen selalu menghitung berapa sih pahala yg udah didapat? Kesannya, ngejalanin agama sekedar dagang pahala sama tuhan doang, gitu..
kenapa gak bisa menjalankan agama lebih krn sadar akan konsekwensi sebuah tindakan terhadap umat manusia yg lain, atau sekedar berdasar kecintaan terhadap tuhan dan umat manusia lain yang gak berharap balas (pahala)... living the world with unconditional love, dengan tulus, kira2 gitu..? ..

susah ya ngegambarinnya dengan konkrit? tapi mungkin utk menutup sedikit curhat ngelantur gue, dan ngegambarin apa yg gu emaksud, gue kutip ucapan dari sufi Rabi'a al-'Adawiyya

"O my Lord," she prayed, "if I worship Thee from fear of Hell, burn me in Hell, and if I worship Thee in hope of Paradise, exclude me thence, but if I worship Thee for Thine own sake, then withhold not from me Thine Eternal Beauty."

Quoting Mohammad Sobary:
"Sufi besar Rabiah al Adawiyah pun begitu pula sikap rohaniahnya. Kita temukan pembelaan Adawiyah terhadap nilai kemanusiaan. Ia menyatakan pada Tuhan bahwa bukan surga yang menggiurkan, dan bukan pula neraka yang menakutkan yang membuatnya tunduk, taat, dan patuh menyembah Tuhan. Ia menyembah Tuhan karena cintanya, bukan karena harapan, atau karena ketakutan. Maka, ia pun pernah menggemparkan kaum beriman karena suatu hari ia membawa obor dan seember air. Ketika orang bertanya apa gunanya kedua hal itu, dengan tegas Adawiyah menjawab, ia ingin membakar surga, dan memadamkan api neraka. Dengan begitu, maka kepatuhan kita pada Tuhan akan menjadi sebuah ketulusan, dan bukan karena pamrih."

2 Comments:

At 19/8/04 16:17, Esthell.Jang said...

oh.. Rani I can't read any of yours!
I got my ID in E-blogger.
Da--- Dan, This is my first day of e-blogger.
Next Time I'll show you my Blogger, named
"Icewom's Iceberg" with full of ordinary life records.

C Ya.~

 
At 23/8/06 05:41, Anonymous said...

boleh ngopi tulisan muhamad sobary nya yaa makasih

 

Post a Comment

<< Home